Dahlan Iskan – JK, Duet Maut Pilpres 2014


Walaupun Pemilihan Presiden 2014 masih lama, nama - nama capres mulai marak dibicarakan. Beberapa partai juga telah mengumumkan capres secara resmi. Antara lain, Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie dan Partai Hanura yang mengusung Wiranto sebagai pasangan capres. Lembaga Survei ikut – ikutan seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei yang menempatkan Menteri BUMN Dahlan Iskan – Ketua PMI Jusuf Kalla (JK) sebagai tokoh paling layak sebagai capres dan cawapres.


Duet Dahlan Iskan dan JK dinilai sebagai pasangan terbaik untuk pemimpin Indonesia. Selain kondisi fisik keduanya masih sehat dan kuat, pasangan ini memiliki kekuatan kepemimpinan yang dibutuhkan oleh bangsa yang saat ini terancam disintegrasi, perlambatan pembangunan dan martabat yang merosot. Nama Jusuf Kalla (JK) sendiri mengumandang setelah digadai – gadai sebagai capres dari Partai Nasdem.


Partai Golkar akan mengalami goncangan apabila benar nantinya bekas Ketua Umum Partai Golkar itu menjadi capres yang diusung oleh Partai Nasdem. Capres berasal Golkar diprediksi bakal kesulitan memperoleh dukungan di Indonesia Timur. JK bahkan dengan berani memastikan kalau suara kader Golkar di Indonesia bakal terbelah di Pemilihan Presiden 2014 mendatang.


Nama Dahlan Iskan dan Jusuf Kalla (JK) berada diposisi teratas berdasarkan popularitas capres. Jika Dahlan paling berpotensi menjadi bakal capres, sementara Jusuf Kalla hanya dianggap cocok sebagai cawapres Dahlan Iskan selain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Tingkat popularitas Dahlan sebesar 15,1 pesen. Sedangkan JK dengan 13,9 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS). Dahlan yang saat ini sedang mengikuti konvensi Partai Demokrat.


Partai Demokrat memang serius menyelenggarakan konvensi untuk mencari capres berkualitas di Pemilihan Presiden 2014 mendatang, namun public meragukan keseriusan konvensi tersebut. Pasalnya, hasil konvensi itu masih bisa diveto oleh Ketua Majelis Tinggi Parta Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menilai Partai Demokrat telah menyiapkan sejumlah skenario untuk capres antara lain bergabung adik ipar Presiden SBY, Pramono Edhie Wibowo ke Partai Demokrat dan didaulat sebagai anggota Dewan Pembina.


Menurut dia, dengan masuknya pensiunan jenderal bintang empat ini, arah konvensi Partai Demokrat yang akan digelar untuk mencari capres hanyalah dagelan politik semata.” Mana ada partai penguasa yang pernah memimpin republik ini selama 10 tahun kepada orang lain, pasti akan diwariskan ke kerabatnya. Fenomena ini merupakan kemunduran bagi demokrasi dan melanggengkan politik dinasti,” kata Ari. Dahlan adalah tokoh paling kuat dari peserta konvensi Demokrat lainnya, jika Demokrat konsisten, kemungkinan Dahlan yang akan dicalonkan Partai Demokrat.


Dari beberapa survei yang diumumkan pada beberapa waktu terakhir, elektabilitas Partai Demokrat telah jatuh ke papan bawah. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut elektabilitas Demokrat berada di titik rendah, di bawah 10 persen. Dengan hasil seperti itu, LSI juga menyimpulkan partai lain akan berpikir ulang beberapa kali untuk berkoalisi dengan Demokrat. Rendah atau tingginya ektabilitas Partai Demokrat, bergantung pada SBY yang selaku ketua umum partai dalam menegakkan tiga ciri khas partai yakni cerdas, bersih, dan santun.


LSI juga merilis konvensi capres partai Demokrat terancam menjadi sebuah tragedi. Karena hasil survei popularitas tokoh konvensi Demokrat berada di bawah 60 persen, sedangkan pesaing capres dari partai lain memiliki popularitas di atas 70 persen. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman membantah atas Hasil survey LSI. Ia menyatakan, elektabilitas Demokrat mulai membaik, sejak wartawan kawakan yang juga pendiri Jawa Pos Grup Dahlan Iskan sebagai peserta Konvensi Demokrat.



Dari hari ke hari, tampaknya semakin jelas siapa yang diinginkan rakyat Indonesia untuk menjadi presiden di tahun 2014. Fenomena Dahlan Iskan saat ini sulit dikalahkan oleh para calon capres lainnya saat dia menempati popularitas paling tinggi. Banyak pengamat mengatakan bahwa fenomena itu lahir karena Dahlan merakyat, jujur, polos, kepemimpinan tidak kaku dan berbagai alasan rumit lainnya.



Penulis adalah Peneliti Muda KOMA Yogyakarta



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/12/04/dahlan-iskan-jk-duet-maut-pilpres-2014-616486.html

Artikel Terkait:

 

Kompasiana Blog Copyright © 2014 -- Powered by Blogger