
gambar diambil dari kapanlagi.com
Belum lama sepertinya masyarakat disuguhkan perseteruan antara Eyang Subur vs Adi BingSlamet. Perkara ajaran agama yang bertentangan hingga publisitas aib masing- masing individu. Perang statment pun tak terhindarkan hingga KPI pun didesak untuk menegur media- media yang terlalu lebay pemberitaan.
Mengulang sukses duo “perang” keduanya, kali ini masyarakat disuguhkan perseteruan antara musisi versus lawyer yang sama- sama terkenal di jagad hiburan. Dan tampaknya perseteruan ini menyeret anak- anak dari kedua belah pihak.
Sungguh memprihatinkan. Saya bukan penikmat infotaiment, jadi juga bingung awalnya darimana ini kasus, namun ketika kehebohan dimulaidengan tantangan duel tinju dari seorang El yang bahkan masih berusia14 tahun membuat saya geleng- geleng kepala. Bahkan setelah tidak adanya izin dari berbagai pihak yang berkepentingan, malah muncul tokoh baru yang juga anak- anak. Gusti, diakui sebagai anak FA.
Kedua “bapak- bapak” ini sadar nggak sih dengan akibat yang sudah ditimbulkan mereka berdua. Kalau menilik ucapan Al dan El, yang tersinggung dengan caci maki FA di twitter kepada ayah mereka sebenarnya saya pribadi juga tak dapat menyalahkan. Anak mana tak marah yang jika ayah kebanggaannya dihina dan dihujat terus menerus terlepas dari berbagai kontroversi sikap sang ayah.
Munculnya pula sosok baru yang diyakini sebagai anak yang tak pernah dinafkahi selama bertahun- tahun oleh sang ayah, makin membuka bobrok masing- masing pihak. Jelas dimana Gusti mengatakan ayah kandungnya tak pernah menafkahi. Entahlah hanya Tuhan yang tahu, apakah Gusti mendendam pada sang ayah atau bahkan dia tak tahu menahu apa- apa hanya terseret ke perseteruan.
Entah bagaimana kelanjutan perseteruan ini. Hanya saja saya sungguh menyayangkan keterlibatan anak- anak disini. Jikalau seorang FA tidak usil mencampuri ranah pribadi orang lain, tidak perlu lah menghujat di media yang bahkan dapat ditonton jutaan orang dan anak- anak di Indonesia sehingga memancing emosi pihak lain dan seorang AD dapat lebih bijak menyikapinya, bukan dengan mendorong si anak ke area pertikaian tentunya, saya rasa takkan jadi seperti ini.
Terlepas mencari sensasi atau bukan, tetapi jangan dilupakan pengaruhnya pula terhadap orang- orang di sekitarnya. Keduanya sama- sama memiliki keluarga, berbeda mungkin dengan AD yang memang keluarga
seleb, yang sudah biasa dengan sensasi. Bagaimana dengan istri dan anak FA. Walaupun istrinya juga seorang artis tetapi sang anak nyaris tak tersentuh media. Apa perasaan anak lelaki tersebut melihat perilaku sang ayah? Apa pula yang dirasa jika tahu ayahnya ditantang seorang anak usia 14 tahun. Ah entahlah…
Cukup rasanya tontonan- tontonan tak bermutu di media kita. Cukup beruntung anak- anak yang tidak diperbolehkan menonton tayangan infotaiment yang memang tak ada gunanya. Tapi toh kenyataan di lapangan makin berkembangnya teknologi, anak-anak dapat semakin mudah mengetahui apapun. Bahkan mungkin ada orang tua yang doyan nonton infotaiment ngegosip nggak jelas, eh ternyata sang anak ikutan menonton pula.
Orang dewasa, mengertilah! Anak adalah titipan Tuhan. Apa yang dititipkan, kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Hati- hatilah bersikap dan bertingkah, karena mereka melihat dan mendengar perilaku orang dewasa disekitarnya.
(ISL)
Bdg, 3 Dec 2013