Prestasi dan Simbol Status


Dalam zaman yang lebih mementingkan materi ini telah terjadi pergeseran status. Kalau zaman dahulu, seseorang yang lahir dari lingkungan kerajaan langsung memperoleh gelar kebangsawanan. Konsekuensi dari gelar tersebut adalah orang itu mendapat tempat terhormat. Sementara pada zaman sekarang orang lebih mengenal yang namanya simbol status. Simbol status inilah yang menjadi parameter penilaian masyarakat terhadap citra diri kita. Salah satu simbol status tersebut adalah Prestasi.


Simbol status tak dapat dielakkan dalam pola pergaulan. Apalagi bagi orang-orang penting yang selalu di sorot masyarakat. Kelas sosial dan status sosial akan bermain bersamaan. Mobil mewah merupakan salah satu diantara benda-benda yang menunjukka status sosial tertentu. Antara status sosial dan kelas sosial memang harus saling melengkapi. Apalagi untuk membangkitkan respek orang lain.


Pengelompokn sosial memang selalu ada sejak zaman dahulu. Anggota strata sosial paling tinggi membutuhkan simbol status untuk menyatakan statusnya. Pada zaman dahulu kereta kuda merupakan salah satu simbol status. Dalam masyarakat kini hal itupun masih berlaku yaitu dengan perwujudan mobil mewah. Itu artinya pelapisan dalam masyarakat tetap langgeng tapi cara memperolehnya yang berbeda. Dalam masyarakat egaliter, status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestrasi yang dicapai seseorang. Jika ia telah mencapai prestasi tertentu, maka ia layak masuk dalam lapisan tertentu di masyarakat.


Dalam era globalisasi, nilai-nilai egaliter mulai merebak ke suluruh dunia. Terjadi universalitas terhadap simbol-simbol bukan hanya terhadap benda tersebut tapi lebih kepada mereknya. Beberapa merek menjadi simbol untuk menunjukkan status sosialnya yang mulai meningkat. Tujuan pemakaian simbol-simbil status ini adalah untuk memproyeksikan citra diri orang tersebut .


Seringkali kita membiarkan orang lain yang menentukan status sosial kita. Padahal seharusnya kita dapat menentukan status sosial kita sendiri. Tentu saja tanpa mengabaikan sudut pandang orang lain. Yang penting citra yang diproyeksikan harus selaras dengan status kita. Sudah waktunya untuk menghargai prestasi kita dengan citra diri yang tepat dalam rangka menimbulkan respek orang lain.



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/12/03/prestasi-dan-simbol-status-616232.html

Artikel Terkait:

 

Kompasiana Blog Copyright © 2014 -- Powered by Blogger