
Per Kepala 20 Ribu Saja (Foto: trilokon)
“Kami memberi apresiasi, pada buruh Sulut yang tidak melakukan demontrasi terkait UMP. Tapi mengenai usulan 3,5 juta itu, terlalu tinggi. Pengusaha akan hengkang dari Sulut kalau UMP-nya seperti itu”, ujar Sarundajang, Gubenur Sulut seperti yang diberitakan oleh Manado Post, koran lokal.
Pernyataan itu disampaikan dalam rapat paripurna anggota Dewan Propinsi Sulut jelang deadline penetapan Upah Minum Propinsi (UMP) seminggu yang lalu (1/11).
Desakan para buruh yang melakukan demo dengan cara turun jalan di berbagai kota besar Indonesia tentang kenaikan UMP 2014, terbilang sukses.
Jokowi, dengan wajah “innocent”nya, akhirnya mau menetapkan kenaikan UMP DKI menjadi 2,4 juta. Meski demikian, jumlah ini jauh dari tuntutan buruh sebesar 3,7 juta. Karena itu, para pendemo mengancam akan terus berdemo sebelum tuntutannya dipenuhi.
Alasan mengapa Jokowi tidak mengabulkan tuntutan UMP sebesar 3,7 juta karena nilai mata rupiah melemah terus, defisit, impor ditahan. Menentukan besaran UMP tidak sembarangan. Perlu didengar juga bagaimana pendapat para investor dan pengusaha serta pemerintah. Sementara itu, tuntutan para buruh sudah diperhitungkan dari standard hidup layak masyarakat.

Tak Menuntut UMP (Foto: trilokon)
Lain kota lain pula UMPnya. UMP Sulut diusulkan 3,5 juta. Sedangkan UMP Propinsi tetangga saat ini Sulsel 1,8 juta. Sultra 1,4 juta, Gorontalo 1,32 juta, Sulteng 1,25 juta. Atas dasar itu, Sarundajang akan menetapakan kisaran antara 1,8 juta hingga 2 juta per bulan.
Perkembangan penetapan kenaikan UMP itu tak hanya diikuti oleh para buruh tetapi juga menjadi perbincangan hangat di kantor-kantor swasta maupun pemerintah.
“Rasanya setiap kali gajian cuma untuk bayar cicilan, kredit dan hutang. Belum anak-anak merengek-rengek minta dibelikan gadget yang terbaru. Kerja itu seperti gali lubang tutup lubang” ujar Verra Pontoan.
Fanly ikut nimbrung berbicara. Katanya, gaya hidup dan perilaku manusia sekarang ini terbilang mahal. Pulsa untuk internet, fesyen, jalan-jalan dan makan sudah ngetrend di jaman sekarang. Bayangkan saja berapa pulsa itu dihabiskan untuk sebuah gaya hidup yang konsumtift. Jadi satu lagi kebutuhan dasar manusia adalah “makan pulsa”.
“Bas atau tukang bangunan sekarang ini mau bekerja asal dibayar antara 80 hingga 100 ribu rupiah. Di bawah harga itu, tak ada yang mau bekerja” lanjut Vera yang ingin merenovasi rumahnya.
“Kemarin saya cukur rambut harus bayar 20 ribu per kepala orang dewasa. Bayangkan saja kalau sehari tukang cukur itu bisa mencukur minimal 50 kepala. Wouw jumlah besar bisa diterima dalam sebelum melebih gaji karyawan kantor” sentil Fanly.
Penetapan UMP oleh pemerintah tak hanya untuk kaum buruh yang suka demo, tetapi juga menjadi perbandingan dan penentuan gaji pokok bagi PNS. Apalagi karyawan swasta. Jika tak menyesuaikan dengan UMP, jangan berharap karyawan bersemangat dalam bekerja.
Penetapan UMP itu, men jadi patokan penggajian karyawan di perusahaan baik yang dikelola oleh swasta atau pemerintah. Hanya di Indonesia saja, jika UMP naik maka harga barang-barang konsumsi pun ikut merambat naik.

Harga Bensin Eceran Ikut Naik (Foto: trilokon)
Ketidakcukupan oang dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kebahagian pada diri, adalah kesempatan emas untuk berbuat korupsi. Jangan-jangan, tuntuan kenaikan UMP sebesar 3,5 juta yang tak dipenuhi oleh pemerintah Sulut, bisa membuka peluang bagi karyawan, pegawai, pejabat untuk berbuat korupsi?